Video Player is loading.
74
views •
October 14, 2021
Tiongkok Mengambil Batu Bara Australia yang Dilarang, karena Krisis
NTD Indonesia
0 Followed
Tiongkok Mengambil Batu Bara Australia yang Dilarang, karena Krisis
Kekurangan listrik telah mengubah banyak hal di Tiongkok, tampaknya bahkan larangan Beijing terhadap batu bara Australia juga. Analis mengatakan batu bara itu mulai masuk ke Tiongkok, setelah rezim secara tidak resmi memblokir impornya setahun yang lalu.
Krisis listrik Tiongkok terjadi pada saat permintaan domestik melonjak, mendorong harga batu bara ke rekor tertinggi. Australia biasa mengirim hingga 12 megaton batu bara ke Tiongkok setiap bulan, menurut kelompok konsultan energi Wood MacKenzie. Mereka mengatakan jumlah itu jatuh ke 'secara efektif nol' setelah larangan Beijing Oktober tahun lalu.
Sebelum pelarangan, Australia adalah pemasok terbesar kedua Tiongkok, setelah Indonesia. 60% dari impor batubara Australia adalah untuk industri seperti pembangkit listrik dan produksi semen, 40% untuk pembuatan baja. Ekspor dari pemasok utama lainnya dilaporkan telah dibatasi oleh transportasi dan kondisi cuaca.
Sebuah laporan Reuters mengatakan impor batu bara Tiongkok turun 10% pada tahun ini, untuk delapan bulan pertama. Namun pada bulan Agustus, impor melonjak karena pasokan domestik yang terbatas. Hal itu memicu kenaikan harga batu bara dari beberapa pemasok, dan kenaikan harga ini diperkirakan akan tetap stabil dalam beberapa bulan mendatang.
Setelah lama melarang batubara Australia, Beijing kembali membelinya, serta juga mencari sumber baru. Provinsi Zhejiang Tiongkok membawa pengiriman pertama batu bara termal dari Kazakhstan minggu ini.
Itu menandai upaya baru-baru ini untuk pusat manufaktur wilayah Timur Tiongkok, untuk mencari pasokan baru di Asia Tengah. Ini adalah perubahan besar dari delapan bulan pertama tahun ini, ketika Tiongkok mengimpor hampir nol batu bara termal dari Kazakhstan.
Kargo tersebut diimpor oleh Zhejiang Energy Group, didukung oleh pejabat provinsi di sana.
Batu bara dari negara-negara Asia Tengah juga biasanya lebih mahal, karena biaya transportasi yang tinggi. Menurut surat kabar lokal, perusahaan itu juga mengimpor 130 ribu ton batu bara termal dari AS pada bulan Juni dan Juli. Itu adalah pertama kalinya perusahaan membeli sumber daya dari AS.
Saat ini Tiongkok sedang menghadapi krisis listrik karena kekurangan batu bara. Masalah ini telah membuat harga batu bara melonjak, dan pemadaman yang meluas telah menyebabkan masalah besar bagi bisnis serta penduduk domestik.
Sumber tautan terkait:
https://www.reuters.com/world/asia-pacific/china-turns-stranded-australian-coal-combat-power-crunch-trade-2021-10-05/
https://www.ft.com/content/eae7454f-60de-4b76-a2b5-b61a2b63ee47?accessToken=zwAAAXxSJm8YkdPq50VPYN5LdtOitbYaK2PuRw.MEYCIQD1iODy_i7h7qE933XgrLiCyzqI8X4nQXnbOS5LoBqBZgIhAPW_tT5aXwRLPnQYjeD_28PvcMCNE0CFSDr0bm4rUqO0&sharetype=gift?token=c057fc6c-4f18-4c65-93fe-748cf0708a80
https://www.reuters.com/article/russell-column-coal-0930-thur-idCNKBS2GQ0KY
https://www.reuters.com/business/energy/chinas-zhejiang-province-imports-first-thermal-coal-kazakhstan-state-media-2021-10-04/
https://www.scmp.com/economy/china-economy/article/3151282/china-steps-coal-imports-kazakhstan-south-africa-and
------
Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)
Donasi dukung kami ☛ https://ntdindonesia.com/donasi/
Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/
Terhubung dengan kami di Safechat ☛ https://safechat.com/channel/2790461463648540578
Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/
Terhubung dengan kami di Telegram ☛ https://t.me/ntdin
Show All
Comment 0