We use cookies to understand how you use our site and to improve your experience. This includes personalizing content and advertising. By continuing to use our site, you accept our use of Cookies, Privacy Policy Term of use.
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
 
1x
84 views • January 22, 2022

Tiongkok Sengaja Memalsukan Data Virus: Studi

NTD Indonesia
NTD Indonesia
Beijing dalam siaga tinggi, terkait wabah kluster Omicron pertama di kota tetangganya. Kota pesisir Utara Tiongkok, Tianjin, mulai menguji 14 juta penduduknya pada hari Minggu. Itu, setelah otoritas mendeteksi dua kasus lokal varian Omicron. Kota ini berjarak sekitar 30 menit dari Beijing dengan kereta ekspres, serta banyak komuter, bekerja dan tinggal di kedua kota tersebut. Wabah ini mengancam akan mengganggu Olimpiade Musim Dingin mendatang, yang akan digelar di Beijing bulan depan. Menurut outlet media resmi Tiongkok, Xinhua, komuter yang bepergian dari Beijing ke Tianjin telah diminta untuk menjauh. Otoritas kota mengatakan pada hari Senin, mereka bertujuan untuk menyelesaikan pengujian massal di Tianjin dalam waktu 2 hari. Mereka mengatakan itu untuk, "dengan tegas mencegah penyebaran virus" khususnya ke Beijing. Pejabat kota melaporkan 20 kasus positif lainnya pada hari Minggu, itu membuat total di Tianjin menjadi 40. Tapi mengingat sejarah Partai Komunis Tiongkok dalam menyembunyikan dan tidak melaporkan kasus virus, artinya kami tidak dapat memverifikasi angka-angka itu secara independen. Tiongkok melaporkan tingkat kematian yang sangat rendah dari Covid, atau virus PKT. Dan sementara rezim komunis Tiongkok melihat ini sebagai sebuah keberhasilan, serta bukti legitimasi rezim tersebut, dapatkah orang-orang memercayai angka-angka itu? Majalah bisnis AS, Forbes menerbitkan sebuah artikel minggu lalu, mengatakan angka resmi Tiongkok tentang virus itu tidak dapat dipercaya. Artikel berjudul “Beijing Is Intentionally Underreporting China’s Covid Death Rate”, ditulis oleh Direktur Program Keuangan Kuantitatif Institut Teknologi Stevens, George Calhoun. Untuk mempelajari validitas data Tiongkok, laporan tersebut membandingkannya dengan tiga negara terdekat, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Artikel itu bertanya, “Bagaimana cara Tiongkok mencegah semua penularan yang menggelegak itu?” Laporan Forbes juga mencakup daftar yang menekankan bagaimana badan penelitian internasional harus mengeluarkan Tiongkok dari studi mereka, karena penolakan Beijing dan penghancuran data. Sumber tautan terkait: https://www.epochtimes.com/b5/22/1/9/n13491593.htm https://www.epochtimes.com/gb/22/1/10/n13494447.htm https://www.reutersconnect.com/all?id=tag%3Areuters.com%2C2022%3Anewsml_KBN2JJ017%3A4&search=all%3A%22tag%3Areuters.com%2C2022%3Anewsml_KBN2JJ017%22 https://www.reuters.com/business/healthcare-pharmaceuticals/chinas-tianjin-tightens-control-over-travel-after-omicron-cases-2022-01-10/ https://abcnews.go.com/Sports/wireStory/chinas-tianjin-partial-lockdown-omicron-found-82172805 https://www.theepochtimes.com/chinese-megacity-reports-omicron-prompting-mass-testing-and-panic-buying_4201894.html https://abcnews.go.com/Sports/wireStory/chinas-tianjin-partial-lockdown-omicron-found-82172805 https://amp.cnn.com/cnn/2022/01/10/china/china-covid-tianjin-omicron-mic-intl-hnk/index.html https://www.forbes.com/sites/georgecalhoun/2022/01/02/beijing-is-intentionally-underreporting-chinas-covid-death-rate-part-1/?sh=6797a9924352 https://thumbor.forbes.com/thumbor/960x0/https%3A%2F%2Fspecials-images.forbesimg.com%2Fimageserve%2F61d62e905d43de1acd299df6%2FCovid-Deaths-per-100-000---Asia-Developed-Countries-vs-China%2F960x0.jpg%3Ffit%3Dscale https://www.forbes.com/sites/georgecalhoun/2022/01/05/beijing-is-intentionally-underreporting-chinas-covid-death-rate-part-2/?sh=2ec81de973b8 https://www.google.ca/books/edition/Viral/o2ozEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&printsec=frontcover ------- Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)” New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global. Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari
Show All
Comment 0