Budaya Kerja "996" di Tiongkok

Budaya Kerja "996" di Tiongkok "996", bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, 6 hari seminggu. Ini umum di antara banyak perusahaan teknologi Tiongkok, tapi mungkin tidak lagi. Pengadilan tertinggi Tiongkok menindak "996". Itu adalah apa yang beberapa orang sebut sebagai budaya kerja 'mendorong lembur', yang umum di antara perusahaan teknologi Tiongkok, yang berarti bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam, 6 hari seminggu. Pada hari Kamis, pengadilan dan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial menerbitkan pedoman dan contoh tentang apa yang dimaksud dengan kerja lembur. Beberapa perusahaan melompat mendahului otoritas: ByteDance, pemilik TikTok, secara resmi mengakhiri kebijakan lembur akhir pekannya pada 1 Agustus, dua minggu setelah saingannya, Kuaishou, mengumumkan keputusan serupa. Kritik pengadilan dan kementerian terhadap budaya hiruk pikuk di raksasa teknologi, juga muncul di tengah tindakan keras peraturan yang lebih luas di Tiongkok pada berbagai masalah, mulai dari perilaku monopoli hingga hak-hak konsumen. Reaksi terhadap "996" terbentuk pada tahun 2019, ketika sekelompok programmer dan pembuat kode meluncurkan protes online terhadap praktik tersebut. Pada tahun yang sama, media pemerintah Tiongkok mengatakan "996" melanggar undang-undang tenaga kerja, yang mengamanatkan rata-rata seminggu kerja, adalah 44 jam. Pertarungan melawan budaya "996" dimulai pada 2019. Sebuah komunitas GitHub meluncurkan proyek "996-ICU", yang berarti, "Jika Anda bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, dan 6 hari seminggu, Unit Perawatan Intensif (ICU) adalah masa depan Anda." Tapi pendiri Alibaba, Jack Ma, pernah berkata bahwa bekerja 996 hanya diperlukan ketika ada sesuatu yang layak untuk diperjuangkan. Dalam hal itu, dia berkata "996 adalah berkat yang luar biasa". Komentarnya memicu lebih banyak kontroversi. Sumber tautan terkait: https://www.reutersconnect.com/all?id=tag%3Areuters.com%2C2021%3Anewsml_WDES28Y23&share=true https://github.com/996icu https://inews.hket.com/article/3044187/%E3%80%90%E5%B7%A5%E6%99%82996%E3%80%91%E6%9C%80%E9%AB%98%E4%BA%BA%E6%B0%91%E6%B3%95%E9%99%A2%E5%88%97%E6%A1%88%E4%BE%8B%E3%80%80%E8%A3%81%E5%AE%9A%E3%80%8C996%E3%80%8D%E9%81%95%E6%B3%95 http://china.cnr.cn/gdgg/20210827/t20210827_525581449.shtml#:~:text=%E5%BF%AB%E9%80%92%E5%85%AC%E5%8F%B8%E8%A7%84%E7%AB%A0%E5%88%B6%E5%BA%A6%E8%A7%84%E5%AE%9A,%E7%94%B1%E6%8B%92%E7%BB%9D%E8%B6%85%E6%97%B6%E5%8A%A0%E7%8F%AD%E5%AE%89%E6%8E%92%E3%80%82 http://www.chinanews.com/sh/2021/08-27/9552369.shtml --- Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)” New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global. Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok) Donasi dukung kami ☛ https://ntdindonesia.com/donasi/ Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/ Terhubung dengan kami di Safechat ☛ https://safechat.com/channel/2790461463648540578 Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/ Terhubung dengan kami di Telegram ☛ https://t.me/ntdindo Saksikan juga video kami di ☛ https://www.youmaker.com/c/G8zrx28kkA0K Saksikan juga video kami di ☛ https://www.dailymotion.com/ntdindonesia Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.youtube.com/ntdkehidupan Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.dailymotion.com/ntdkehidupan #budaya #kerja #lembur #karyawan #budayakerja #perusahaan #kantor #eksploitasi #tiongkok #china #cina