We use cookies to understand how you use our site and to improve your experience. This includes personalizing content and advertising. By continuing to use our site, you accept our use of Cookies, Privacy Policy Term of use.
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
 
1x
60 views • July 10, 2021

Beijing Mengecam Amerika, Setelah Pejabatnya Bertemu dengan Penyintas Uighur

NTD Indonesia
NTD Indonesia
Beijing mengecam AS karena bertemu dengan para penyintas Uighur dari kamp-kamp interniran Xinjiang di Tiongkok. Menlu AS, Antony Blinken bertemu secara virtual pada hari Selasa dengan mantan tahanan, serta para advokat, untuk mendengar tentang pengalaman mereka. Kemenlu Tiongkok mengatakan pada hari Rabu, bahwa AS "tidak akan pernah berhasil", pada apa yang mereka sebut, "mengganggu" Xinjiang dengan masalah HAM. Mereka kembali menolak tuduhan pelanggaran HAM, menggambarkan hal itu sebagai "kebohongan dan rumor" AS yang telah "berjatuhan." Komunitas internasional telah mengkritik dan memberikan sanksi kepada Beijing atas pelanggaran HAM di Xinjiang. PKT telah menahan lebih dari satu juta orang Uighur serta minoritas lainnya di wilayah itu, untuk apa yang mereka sebut, “pendidikan ulang politik.” Para tahanan tidak secara resmi didakwa dengan kejahatan apa pun. Tapi banyak yang yakin bahwa PKT mungkin memandang mereka, tidak setia kepada partai. Itu karena perbedaan agama dan bahasa mereka. Baik pemerintahan Trump serta Biden, telah menyebut kampanye Beijing di Xinjiang sebagai “genosida.” Menlu AS sebelumnya, Mike Pompeo juga beberapa kali bertemu dengan mantan tahanan kamp Uighur. Sumber tautan terkait: https://www.latimes.com/world-nation/story/2021-07-06/blinken-meets-uyghur-ex-detainees-us-warns-of-new-sanctions https://www.hrw.org/news/2020/02/20/more-evidence-chinas-horrific-abuses-xinjiang ---- Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)” New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global. Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok) Donasi dukung kami ☛ https://ntdindonesia.com/donasi/ Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/ Terhubung dengan kami di Safechat ☛ https://safechat.com/channel/2790461463648540578 Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/ Terhubung dengan kami di Telegram ☛ https://t.me/ntdindo Saksikan juga video kami di ☛ https://www.youmaker.com/c/G8zrx28kkA0K Saksikan juga video kami di ☛ https://www.dailymotion.com/ntdindonesia Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.youtube.com/ntdkehidupan Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.dailymotion.com/ntdkehidupan #tiongkokmengecamamerika #uighur #uyghur #saveuyghur #tiongkok #xinjiang #beijing #cina #china #pkt #partaikomunistiongkok #kampkerjapaksa #muslim #etnisminoritas #genosida #pelanggaranham #ham #hakasasimanusia
Show All
Comment 0