We use cookies to understand how you use our site and to improve your experience. This includes personalizing content and advertising. By continuing to use our site, you accept our use of Cookies, Privacy Policy Term of use.
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
 
1x
138 views • August 30, 2021

Apakah Beijing Khawatir akan Ketegangan di Afghanistan? : Analis

NTD Indonesia
NTD Indonesia
Apakah Beijing Khawatir akan Ketegangan di Afghanistan? : Analis Tiongkok mengambil kesempatan saat pasukan Amerika meninggalkan Afghanistan untuk mengkritik AS. Tapi penarikan tentara AS dapat menyebabkan masalah bagi Tiongkok. Rezim mungkin khawatir tentang kekacauan di Afghanistan, mencapai Pakistan - mitranya dalam 'Inisiatif Sabuk dan Jalan'. Saat ketidakstabilan memburuk di Afghanistan, apakah Tiongkok semakin khawatir dengan proyek infrastruktur internasionalnya? Proyek global kontroversial Beijing telah dikritik karena menjebak negara-negara berkembang di bawah utang besar. Proyek itu disebut Inisiatif Sabuk dan Jalan. Tetangga Afghanistan adalah negara Asia Selatan, Pakistan. Beijing telah banyak berinvestasi di negara itu sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan. Taruhannya tinggi, sehingga kemungkinan kekacauan di Afghanistan bisa mencapai Pakistan mungkin tidak diabaikan oleh Beijing. Tiongkok belum melupakan serangan bom bunuh diri, yang dilakukan di hotel, di mana dubes Tiongkok menginap. Juga kecil kemungkinan Tiongkok telah lupa akan serangan di bus, di Pakistan bulan lalu. Awal bulan ini, Pakistan menyalahkan serangan itu pada Taliban. Seorang analis hubungan Tiongkok di perusahaan think tank Amerika, RAND, mengatakan bahwa mungkin ada ketegangan antara Tiongkok dan Pakistan jika mereka tidak memahami situasi teroris Taliban. Beijing tidak ingin proyek Sabuk dan Jalan yang gagal di Venezuela 6 tahun lalu terulang lagi di Pakistan. Tiongkok telah menginvestasikan miliaran di Venezuela dengan harapan negara itu dapat membayarnya dengan minyak mereka. Namun pada 2014 dan 2015 berbagai harga komoditas minyak anjlok, dan Tiongkok mengalami kerugian besar. Sumber tautan terkait: https://www.epochtimes.com/gb/21/8/23/n13180541.htm https://www.reutersconnect.com/all?id=tag%3Areuters.com%2C2021%3Anewsml_OWCNCC106929510&share=true https://archive.is/v6Juy#selection-3255.134-3255.428 ---- Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)” New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global. Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok) Donasi dukung kami ☛ https://ntdindonesia.com/donasi/ Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/ Terhubung dengan kami di Safechat ☛ https://safechat.com/channel/2790461463648540578 Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/ Terhubung dengan kami di Telegram ☛ https://t.me/ntdindo Saksikan juga video kami di ☛ https://www.youmaker.com/c/G8zrx28kkA0K Saksikan juga video kami di ☛ https://www.dailymotion.com/ntdindonesia Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.youtube.com/ntdkehidupan Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.dailymotion.com/ntdkehidupan #taliban #afghanistan #tiongkok #militer #timurtengah #cina #china #amerika #konflik #sengketa #pkt #partaikomunistiongkok #saveuyghur #sabukdanjalan #beijing #separatis #teroris
Show All
Comment 0