Kasus Bertambah di Tengah Penguncian Ketat di Tiongkok

Kasus Bertambah di Tengah Penguncian Ketat di Tiongkok Salah satu penguncian paling keras di Tiongkok tahun ini, berlangsung untuk hari ke-5, dan membuat kota berpenduduk 13 juta orang terkunci. Meskipun langkah-langkah ketat diterapkan, hasilnya tampak kurang memuaskan. Itu saat otoritas setempat melaporkan bahwa kasus virus baru di sana meningkat tiga kali lipat. Otoritas lokal di Tiongkok Utara sedang mendisinfeksi kota Xi'an, rumah bagi 13 juta orang. Tugas itu dimulai pada hari Minggu dengan para pekerja menyemprotkan larutan pembunuh patogen ke jalan-jalan dan bangunan-bangunan. Warga diminta untuk menutup jendela mereka dan menghindari menyentuh permukaan luar ruang. Kasus terkonfirmasi COVID-19 di Xi'an meningkat sejak kota itu dikunci pada Kamis (23 Des). Otoritas setempat melaporkan 150 kasus lokal baru pada hari Senin. Itu lebih dari tiga kali lipat angka, dari 4 hari sebelumnya. Ini menjadikan total infeksi yang dikonfirmasi di kota itu menjadi lebih dari enam ratus. Sampai sekarang, otoritas Xi'an belum melaporkan infeksi yang terkait dengan varian Omicron. Karena kurangnya transparansi dan riwayat data pandemi yang tidak dilaporkan di Tiongkok, NTD tidak dapat memverifikasi informasi tersebut secara independen. Namun otoritas di Xi'an tetap meningkatkan pembatasan virus. Para pejabat memperingatkan bahwa siapa pun yang melanggar aturan tentang perjalanan dan pengujian, dapat menghadapi penahanan dan denda, namun mengatakan kepada penduduk bahwa "tidak perlu panik." Upaya untuk meyakinkan itu tampaknya meleset dari sasaran. Tindakan penguncian yang ketat telah memicu panic buying serta bentuk kekacauan lainnya di seluruh kota. Penguncian ketat Xi'an tetap ada, meski lebih dari 95% populasinya sudah divaksinasi. Pembatasan di sana adalah beberapa yang paling keras sejak penguncian awal Tiongkok di Wuhan, - di sanalah virus PKT, yang menyebabkan COVID-19, pertama kali terdeteksi pada tahun 2019. Saat itu, kehidupan di Wuhan terhenti. Kini, warga di Xi'an tampaknya menghadapi nasib yang sama. Sumber tautan terkait: https://www.theguardian.com/world/2021/dec/27/covid-cases-rise-in-xian-as-china-battles-biggest-community-outbreak-since-2020 https://twitter.com/fangshimin/status/1474138986738171913?s=20" https://twitter.com/badiucao/status/1474333109998931969?s=20 https://news.ltn.com.tw/news/world/breakingnews/3781988 https://china.hket.com/article/3141364/ https://www.rfa.org/mandarin/Xinwen/1-12262021112712.html https://www.cna.com.tw/news/acn/202112270134.aspx https://www.epochtimes.com/gb/21/12/27/n13461184.htm https://www.epochtimes.com/gb/21/12/27/n13461572.htm https://www.rfa.org/mandarin/Xinwen/1-12262021112712.html https://china.huanqiu.com/article/469t5yRuLp5 https://www.epochtimes.com/gb/21/12/27/n13461184.htm https://www.youmaker.com/video/98f44942-e7f6-49de-8a8c-9dd2cedfef38 https://twitter.com/fangshimin/status/1474138986738171913?s=20%22 https://www.youmaker.com/video/2c47aafd-24c3-476f-806f-de538e0fa635 -------- Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)” New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global. Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok) Donasi dukung kami ☛ https://ntdindonesia.com/donasi/ Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/ Terhubung dengan kami di Safechat ☛ https://safechat.com/channel/2790461463648540578 Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/ Terhubung dengan kami di Telegram ☛ https://t.me/ntdindo Terhubung dengan kami di Twitter ☛ https://twitter.com/indonesia_ntd Saksikan juga video kami di ☛ https://www.dailymotion.com/ntdindonesia Video